Raihan gelar Primera Divisions Spanyol musim lalu, yang memutus dominasi Barcelona dalam tiga tahun ke belakang, dinilainya standar karena Los Merengues sebelumnya pun biasa juara tiap dua musim sekali.
Pertama ditarik dari FC Internazionale pada 2010/11, Mou “hanya” sanggup mempersembahkan trofi Copa del Rey. Barulah di musim kedua, alias edisi kemarin, ia sukses mengantar Si Putih ke tangga kampiun La Liga. Pada kompetisi terkini, besar kemungkinan pria Portugal itu bakal gagal mengingat Madrid ketinggalan begitu jauh, 16 angka, dari El Barca.
“Sejak era Di Stefano, Real Madrid telah memenangi lebih banyak titel dari seluruh tim Spanyol lainnya digabungkan,” ucap Valdano, eks pemain, pelatih, serta direktur olahraga Madrid, kepada Fox Sports.
“itu berarti tim meraih titel setiap dua tahun. Mourinho masih termasuk standar. Dia telah menukangi tim dua tahun dan memenangi satu titel [liga].”
“Teknisi taktis mulai menjadi penting dalam sepakbola. Mourinho diasosiasikan dengan kata kemenangan.
Dia telah meraih tujuh titel liga dalam sepuluh tahun dan hasrat besar untuk menang masih ada dalam dirinya.”
“Itulah kenapa orang-orang sepertinya akan selalu memiliki tempat di pasaran. Dia pertaruhan yang aman,” tandas pria Argentina yang mencaplok dua titel La Liga bareng Madrid semasa bermain dan satu ketika menjabat entrenador itu.
Comments